Siapa yang pantas?
Kemajemukan yang ada itu merupakan salah satu mahakarya
Allah SWT yang amat begitu indahnya. Dengan adanya perbedaan, kita terbentuk
dan terlatih untuk mengendalikan, memahami dan saling berempati. Namun kadangkala
banyak yang selalu saja memperdebatkan perbedaan. Perbedaan bukanlah suatu hal
yang harus dikutuk. Namun, itu ialah hal yang perlu untuk disyukuri. Karena
apa? karena kita diberi kebolehan untuk menuaikan pandangan masing-masing.
Jadilah kau segelas kosong katanya, diwaktu apa? Disaat kau
sedang saling bertukar ilmu, atau menerima ilmu. Bukan menjadi batu yang keras
seolah menganggap anggapmu ialah hal yang kerap benar adanya. Semakin berilmu
seseorang, semakin renda hatilah ia. Semakin cerdas seseorang semakin sedikit
ia berbicara.
Hal ini juga berbanding terbalik dengan pernyataan yang menyatakan
bahwasanya, kalau saja semua orang cerdas bungkam, dan orang-orang yang tak
berilmu bersuara maka akan terjadi kesenjangan yang signifikan. Lalu pertanyaannya
sekarang siapa yang pantas menganggap atau menilai seseorang itu cerdas? Atau menilai
seseorang itu tidak berilmu? Mari tanyakan pada tiap-tiap kita.
Stay humble, dan tetap rendah hati sahabat pewarta!