Senin, 04 Maret 2019
Ibu
Ibu
Ringkih sudah fisikmu.
Lemah sudah tenagamu.
Kusut sudah kulitmu.
Namun, merekah tetap senyummu.
Aku mencintaimu dengan teramat.
Tak pernah kuucapkan itu dengan lisan.
Begitu juga denganmu.
Tapi keyakinanku kuat tentang kasih sayang kita yang saling berbalas.
Perihal jarak
Perihal Jarak
Jarak tidak bersalah atas rindumu yang kian menumpuk.
Tidak ada yang ingin menanggung kesalahan itu.
Jadi, pesanku. Berhentilah menyalahkan jarak.
Aku tuturkan sekali lagi padamu.
Jarak sama sekali tak ingin menjadi penghalang atas kau dan kerinduanmu.
Maka tuntaskanlah sebaik-baiknya denga caramu.
Problematika hidup, tak selalu tentang rindu.
Langganan:
Postingan (Atom)
Pengap!
Bukan hanya karena tak berjendela, Ketika hadir suara nyaring tak berisi pun Bisa mendapati rasa yang sama Jika sesak sebab tak berjendela...
-
Dia yang dulunya tak terbiasa memakai kaus kaki, sekarang menjadi sosok yang kalang kabut saat kaus kakinya hilang Hai sah...
-
diambil dari BT/BS Ad-dakwah Apa yang kau anggap Penting, akan kau ingat bukan? Hai para pewarta rasa yang selalu aku cintai dan ak...
-
Siapa yang pantas? Kemajemukan yang ada itu merupakan salah satu mahakarya Allah SWT yang amat begitu indahnya. Dengan adanya perbe...